PT Pertamina Tongkang (PTK), salah satu anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bisnis pelayaran dan jasa maritim, kini tengah mempersiapkan untuk menjadi perusahaan global. Artinya, perusahaan ini selanjutnya akan menjadi perusahaan yang tidak hanya mengembangkan bisnis di dalam negeri, tetapi akan menjadi perusahaan yang berkiprah di pasar global.
Apalagi di saat pasar bebas dibuka seperti sekarang ini, dimana tingkat persaingan global telah berlangsung sudah barang tentu menuntut adanya budaya kerja baru yang lebih unggul yang dilandasi oleh tata nilai PTK, yaitu Profesional, Integritas, Tanggung jawab, Kerja sama dan Disiplin.
Langkah ini sebagai salah satu manifestasi untuk mencapai visi perusahaan ini, yakni menjadi perusahaan pelayaran dan jasa maritim yang unggul, tangguh dan terpercaya.
Sementara misi perusahaan ini, yakni melaksanakan kegiatan bisnis pelayaran dan jasa maritim dengan pelayanan prima yang berstandar nasional dan internasional untuk menghasilkan nilai tambah dengan mengutamakan kepuasan pemegang saham, pelanggan, perusahaan, pekerja, masyarakat dan pemerintah.
PTK bertugas mendukung kegiatan Pertamina, khususnya untuk angkutan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan elpiji dari terminal instalasi-instalasi Pertamina dan beberapa depo yang lebih kecil atau pun dari kilang ke beberapa depo Pertamina yang ada di induk perusahaan, dengan menyiapkan sarana angkut berupa tanker atau tongkang.
Sejak berdiri 42 tahun lalu (tepatnya 9 September 1969), PTK telah beroperasi di seluruh Indonesia, dan kini tengah mempersiapkan merambah dunia, khususnya ASEAN.
Guna menggapai impian itu, jauh-jauh hari sudah mempersiapkan berbagai langkah. “Sebagai salah satu Anak Perusahaan Pertamina yang siap Go Global, kami juga mempersiapkan nama dan logo Perusahaan. Nantinya nama perusahaan menjadi Pertamina Trans Kontinental. Disingkat menjadi PTK, sama dengan singkatan sebelumnya,” kata Suherimanto, President Director PT Pertamina Tongkang.
Saat ini PTK telah melaksanakan beberapa investasi, terutama dengan menambah armada untuk menunjang kegiatan bisnis Perusahaan. Saat ini PTK telah menambah 3 buah product oil tanker dan 3 buah LPG Tanker.
Suherimanto mengakui, manajemen cukup banyak berpengalaman dalam pengelolaan tanker. Manajemen bertekad untuk menggeluti bisnis ini, karena peluangnya cukup besar. Pada tahun pertama pengoperasian tanker merupakan masa pembelajaran. Berikutnya berfikir keuntungan dari pengoperasian tersebut. Karena itulah, aliansi strategis perlu dilakukan. Sharing ownership juga akan dilakukan.
Suherimanto menjelaskan untuk mendukung PTK menjadi perusahaan global yang tangguh nantinya, manajemen telah mengambil langkah-langkah strategis. Perusahaan tengah merintis pendirian anak perusahaan di Singapura. Ini menunjukkan bahwa PTK mulai melangkah untuk meraih kesuksesan di pasar global.
Dipilihnya pendiriaan Anak Perusahaan di Singapura, karena di negara Singa tersebut aktifitas bisnisnya tinggi. Cocok sekali untuk menjadi batu loncatan meraih sukses. Dan impian yang penuh ambisi ini tidak akan berhenti di Singapura. Karena itu, tidak menutup kemungkinan perusahaan akan mendirikan anak perusahaan berikutnya di negara lainnya. Hal ini disesuaikan kebutuhan dan aspek bisnisnya.
“Kami berobsesi tidak hanya menggarap pasar Pertamina, tetapi juga menggarap peluang non Pertamina,” kata Suherimanto.
Anak perusahaan ini, diharapkan menjadi pintu bagi PTK untuk go internasional. Untuk itu, perusahaan ini memulai dengan menggarap pasar yang masih berkaitan dengan Pertamina. Misalnya, angkutan BBM yang selama ini dilakukan oleh Petral.
Ekspansi ke luar negeri sudah pasti membutuhkan investasi. Karena itu, pihak manajemen mengkalkulasi secara seksama dari segara aspek, terutama aspek bisnis. Dari sisi pembelian kapal saja, PTK menyiapkan dana kisaran $ 100 juta.
Kapan perubahan nama dan logo Perusahaan dilakukan? Tentang ini Suherimanto mengatakan, soal ini memang memerlukan persiapan yang matang. “Saya kira tak lama. Doakan ya,” kata Suherimanto.
Jadi Tonggak
Tahun 2011, merupakan tonggak bagi perusahaan ini. Dengan digulirkan program transformasi dan perubahan budaya kerja yang dilaksanakan mulai dari jajaran direksi, tim manajemen hingga ke seluruh pekerja PTK baik yang ada di laut maupun yang ada di darat diharapkan menjadi salah satu pemicu kemajuan perusahaan. Selain itu juga telah ditandatangani pakta integritas oleh komisaris, direksi dan tim manajemen PTK.
Ditanya soal keuntungan, dia mengatakan, kondisi keuangan PTK untuk semester I tahun 2011 telah over target. Tahun ini, laba yang ditargetkan sebesar Rp 22 miliar dan sampai dengan semester pertama tahun 2011 memperoleh Rp 18,9 miliar. Manajemen optimis akan melampaui target yang di berikan oleh pemegang saham.
Pada 2012, target dinaikkan 4 kali lipat menjadi Rp 92 miliar, tahun 2013 menjadi Rp 190 miliar, dan tahun 2014 lebih dari Rp 200 miliar. “Itu target kami, karena itu, tanpa investasi kami sangat susah untuk mencapai target-target tersebut.
Saat ini, pasar lokal masih menjadi tumpuan. Selanjutnya, pasar global juga tak kalah pentingnya untuk dijadikan target dalam omzet penerimaan. Dengan demikian, perkembangan PTK dalam mengarungi bisnis ini seperti yang diharapkan stake holder.
Soal SDM, menajemen jauh-jauh hari mempersiapkan untuk siap bertarung. Tidak hanya di pasar regional, tetapi juga di pasar global. Malah perusahaan ini tengah merintis kegiatan log base di Batam yang akan dilakukan anak perusahaan yaitu Peteka Karya Samudra.
Tiga anak perusahaan PTK yakni Peteka Karya Samudra, Peteka Karya Gapura dan Peteka Karya Tirta dipacu untuk berkiprah dalam mendorong bisnis, khususnya supporting bisnis PTK. Mulai tahun ini, ketiga anak perusahaan itu berhasil meraih keuntungan yang signifikan bagi PTK.
Program secara keseluruhan? Tentang ini dia mengatakan, perusahaan memiliki komitmen yang jelas dalam jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Karena itu, untuk memperkuat fondasi yang kokoh untuk mencapai pertumbuhan yang diinginkan, berbagai kegiatan seperti replacement (pergantian) kapal, safe urgency, melaksanakan aliansi strategis dengan mitra kerja .
Program peremajaan terhadap replacemet kapal baru yang lebih progresif guna mendukung kegiatan lepas pantai juga dilakukan. Untuk pengadaan armada angkutan, dilakukan dengan membeli atau berinvestasi (membangun baru).
Sesuai dengan RJPP tahun 2011-2015, PTK akan menambah armada tanker dan offshore support vessel dari berbagai jenis sekitar 40 armada sehingga diharapkan jumlah armada pada tahun 2015 menjadi 60-70.
Diharapkan, dengan investasi ini menjadikan PTK bisa tumbuh dan berkembang menjadi perusahaan yang terintegrasi dan berskala global.
Mudah2an Suksesss....& Jaya........Maju terus Pantang mundur.....
BalasHapus